Minggu, 06 Juli 2014

Dalam merawat anak memang sangat istimewa, tidak saja menjaga kesehatan anak akan tetapi bagaimana cara membentuk pribadi anak menjadi lebih baik. Selain membutuhkan kesabaran, anda juga dituntut untuk tekun dan pandai membimbing anak anda. Tantangan tersendiri bagi anda yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Hal ini jelas akan membedakan cara mempersiapkan masa depannya dengan anak lainnya. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak lainnya, faktor yang membedakannya secara fisik dan psikis, yaitu ketidakmampuan mental, emosi yang dimiliki anak.

Adapun yang termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus antara lain tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunalaras, kesulitan dalam belajar, gangguan perilaku dan juga anak berbakat. Membimbing anak yang berkebutuhan khusus memerlukan kesabaran dan kerja sama antara orang tua, guru dan juga lingkungan sekitar. Perhatian dan kasih sayang ekstra pada saat membimbing anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan, begitupula saat anda akan memutuskan untuk memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, sebaiknya anda memperhatikan beberapa persiapan yang dapat anda lakukan.
Berikut adalah tips mempersiapkan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus :
1.    Pertimbangkan jarak dan lokasi sekolah
Satu hal yang harus anda perhatikan dalam memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus adalah mempertimbangkan jarak dan lokasi sekolah. Lokasi yang terlalu jauh dari rumah akan membuat anak anda merasakan kelelahan ketika akan mulai belajar sehingga pada beberapa anak yang berkebutuhan khusus, sepertiautisakan mengalami kelelahan dan stres yang meningkatkan resiko tantrum dan gangguan perilaku pada anak.

2.    Kenali fasilatas sekolah
Sebagai orang tua sebaiknya cermat dalam memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, termasuk fasilitas yang disediakan dalam sekolah untuk proses belajar mengajar. Satu hal lainnya adalah memenuhi gerak anak, hal ini penting dikarenakan aktivitas anak berkebutuhan khusus memerlukan ruangan yang bebas sesuai dengan karakter yang dibutuhkan anak.

3.    Perhatikan program pembelajaran
Program pembelajaran salah satu hal penting dalam memenuhi tujuan anak berkebutuhan khusus memasuki jenjang sekolah, hal ini berhubungan dengan kemampuan belajar anak berkebutuhan khusus yang memiliki kecepatan berbeda dengan yang lainnya. Anda dapat menanyakan langsung pada pihak sekolah, apa yang menjadi salah satu keunggulan sekolah dalam memenuhi kebutuhan anak anda.

4.    Team profesional akan membantu menangani anak anda
Pada dasarnya penanganan dan perkembangan anak yang memiliki kebutuhan khusus harus mempertimbangkan pula team profesional yang ahli di bidang masing-masing. Salah satunya adalah dokter anak, psikolog dan beberapa lainnya. Pihak sekolah sangat berperan dalam kerjasama dengan semua pihak termasuk orang tua dalam mendapatkan stimulasi dan pelayanan yang terintegrasi dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Dengan demikian bagi anda yang memiliki anak berkebutuhan khusus sebaiknya memberikan perhatian. Perhatian dari orang tua akan membantu dalam mengurangi pengaruh buruk yang akan terjadi pada anak berkebutuhan khusus. Selain itu anda dapat melakukan beberapa cara untuk meringankan kondisi anak berkebutuhan khusus, salah satunya dengan terapi yang biasanya disediakan di sekolah sekolah khusus anak berkebutuhan khusus, diantaranya adalah dengan mengikuti program terapi perilaku, terapi okupasi, terapi intelegrasi sensory atau terapi wicara disesuaikan dengan kebutuhan anak anak. Berikan pula stimulasi pada anak anda agar mampu berkembang dengan baik menyesuaikan dengan lingkungannya.

Sumber : bidanku.com

184 ribu anak berkebutuan khusus di Indonesia belum tersentuh dunia pendidikan layaknya anak normal lainnya. 

Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud, Mudjito, rabu mengatakan, saat ini jumlah anak berkebutuhan khusus yang yang telah tertangani dan masuk dalam pendidikan inklusif baru 116 ribu anak dari total 300 ribu anak.

 "Sisanya akan kami selesaikan secara bertahap, salah satunya melalui gerakan pendidikan inklusif yang digulirkan di bergai daerah di Indonesia.

Pihaknya optimis permasalahan tersebut akan  berkurang seiring peluncuran gerakan tersebut, mengingat masing-masing dareh memiliki komitmen yang kuat untuk bersama-sama untuk memecahkan permasalahan tersebut.

 "Perkembangannya cukup bagus, dengan model (gerakan) seperti ini, yang oleh dinas pendidikan kemudian disapu, sekolah-sekolah semua melayani, dalam satu tahun itu perkembangannya bisa sampai 11 ribu anak yang sekolah," katanya.

Mudjito mengakui, pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus memiliki problem yang cukup rumit mulai dari tingkat keluarga, lingkungan hingga sekolah. 

Kata dia, orang tua sering merasa minder dengan kondisi anaknya yang tidak sempurnya seperti layaknya anak-anak yang lain.

Disisi lain lingkungan sekitar rumah cenderung mendiskreditkan anak berkebutuhan khusus tersebut dan menganggap sebagai hal yang aneh.

"sudut pandang semacam inilah yang harus kita hapus bersama-sama, makanya gerakan untuk memberikan pendidikan inklusif ini adalah salah satu caranya," ujarnya disela-sela delkarasi pendidikan inklusi di Trenggalek.

Lanjut dia Kemendikbud memberikan alokasi anggaran 900 juta kepada daerah yang siap meluncurkan program pendidikan inklusi. Anggaran tersebut digunakan untuk peningkatan kemapuan pendidik serta edukasi masyarakat. 

Mudjito menambahkan, dengan dana itu dinas pendidikan di masing-masing daerah bakal melakukan sosialisasi kepada keluarga, masyarakat maupun sekolah dengan memberikan pemahaman bahwa semua anak memiliki hak serta posisi yang sama dalam dunia pendidikan.

Kedepan diharapkan tidak ada lagi diskriminasi, anak-anak kebutuhan khusus mendapatkan haknya untuk mengakses pendidikan yang layak.

Sesuai dengan data di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga kini terdapat 25 kabupaten kota yang telah menyatakan komitmennya untuk menuntaskan masalah pendidikan inklusif. Setiap kabupaten tersebut mewajibkan beberapa sekolah yang ditunjuk untuk menerima siswa dengan kebutuhan khusus .

Mudjito mengklaim, tahun ini telah ada 40 kabupaten/kota yang siap untuk mengikuti program pengentasan pendidikan anak yang berkebutuhan khusus. ( Sumber : antaranews.com )

Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Kiriman Terpopuler